b:include data='blog' name='all-head-content'/>

Memori 1998, Dari Westfalenstadion Menuju Amsterdam Arena

Real Madrid  menjalani laga away untuk yang ke-24 kalinya. Berbekal sejarah tidak bagus, Real Madrid membidik kemenangan demi memastikan ada di puncak klasemen sementara Grup D Liga Champions.
Apabila Madrid bisa menang atas Dortmund, maka El Real akan mengoleksi 9 poin atau unggul 5 poin atas Dortmund dan Manchester City (dengan catatan City menang atas Ajax Amsterdam).
Westfalenstadion atau yang sejak tahun 2005 berganti nama jadi Signal Iduna Park adalah markas Borussia Dortmund yang merupakan salah satu tempat yang tidak mampu dimenangi oleh Real Madrid. Di sana, Madrid sanggup memaksa tuan rumah dua kali imbang.
Pertama, skor kacamata pada 15 April 1998 di semifinal Liga Champions 1997/1998. Beruntung Madrid akhirnya lolos ke final karena menang di leg pertama semifinal dengan skor 2-0 di Santiago Bernabeu via gol Morientes dan Karembeu. Madrid yang diasuh oleh pelatih asal Jerman, Jupp Heynckes, sebulan kemudian jadi jawara usai menang lewat gol tunggal Predrag Mijatovic ke gawang Angelo Peruzzi (Juventus).


Pertandingan leg kedua di Westfalenstadion menjadi kenangan spesial bagi Fernando Redondo. Disebutkan oleh Defensa Central, gelandang Argentina itu sanggup mendominasi dan mengatur tempo pertandingan seakan-akan klub Jerman itu dibikin sulit menciptakan peluang untuk memperkecil agregat 2-0. Skor akhir 0-0 di sana mampu mengantar Madrid masuk final Liga Champions.
Dalam final yang berlangsung di Amsterdam Arena, Mijatovic jadi pahlawan Los Merengues usai memastikan El Real meraih trofi Liga Champions ke-7 atau trofi pertama dalam 32 tahun terakhir. [RAJ]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar