b:include data='blog' name='all-head-content'/>

Tiga Poin yang Berat di Signal Iduna Park

Real Madrid akan kembali lagi ke Jerman. Terakhir kali ke sana, Ronaldo dan kawan-kawan tunduk di hadapan Bayern Muenchen di semifinal leg pertama. Jalan menuju La Decima pun kandas di tangan Bayern Munchen.

Kamis pagi nanti 25 Oktober 2012 pukul 01.45 WIB (Live SCTV), pasukan Jose Mourinho harus mengunjungi Signal Iduna Park, stadion kebanggaan Borussia Dortmund. Lautan kuning-hitam akan menyambut pasukan Los Blancos. Fans dari klub Borussia Dortmund yang dalam dua tahun terakhir di Liga Champions ini terpuruk pasti mengharapkan hasil yang maksimal dari pertandingan Matchday 3 Liga Champions ini.
Dortmund dipenuhi talenta muda dari sepakbola Jerman. Permainan mereka dibangun secara tim. Terbukti saat pemain kunci mereka, Nuri Sahin hijrah ke Real Madrid, Dortmund tetap bisa mempertahankan gelar juara Bundesliga. Pergerakan cepat, umpan pendek, presser di lapangan depan, Dortmund sangat mirip dengan tim nasional Jerman. Di starting line up Dortmund, ada tujuh pemain timnas Jerman, yang hampir semuanya adalah talenta muda. Kelemahan Dortmund mungkin ada di tipisnya pemain di lini depan.


Robert Lewandowski menjadi tumpuan di lini depan Brousia Dortmund. Lewandowski memainkan hampir 60 pertandingan secara beruntun bersama Dortmund, mencipatakan 35 goal dan 17 assist. Dari statistik tersebut bisa dilihat bagaimana Dortmund bergantung pada Lewandowski di lini depan, dan bagaimana hebatnya Lewandoski sebagai penyerang utama Dortmund. Permainan Dortmund di depan sangat cepat, tetapi tenang, umpan sekali sentuhan di depan area penalti, Lewandoski sangat cocok dengan gaya menyerang Dortmund, barisan pertahanan Real Madrid patut waspada.
Terakhir kali Real Madrid bertemu Dortmund di pertandingan resmi adalah di babak penyisihan UCL 2002/2003 yang saat itu AC Milan yang menjuarai Liga Champions.. Real Madrid berhasil menang 2-1 di kandang, dan ditahan imbang 1-1 oleh Jan Koller dkk di kandang Dortmund. Sudah lama memang, yang berarti pertandingan terakhir tidak bisa dijadikan acuan untuk pertandingan esok.
Kekurangan Dortmund di UCL musim ini adalah minimnya pengalaman yang dimiliki oleh para pemain mudanya. Mungkin itulah yang menyebabkan Dortmund menjadi looser di dua kali babak penyisihan beruntun di UCL dua musim terakhir. Fans Dortmund pasti menuntut lebih di UCL musim ini. Apalagi, mereka sudah ada di trek yang cukup bagus setelah menahan Manchester City di Etihad Stadium, dan mengalahkan Ajax Amsterdam.
Partai di Etihad stadium juga sebenernya layak dimenangkan oleh Mario Gotze dkk, Kalau saja mereka tidak terkena hukuman penalti di penghujung pertandingan. Dalam jalannya pertandingan, Dortmund juga menguasai penguasaan bola dan mempunyai jumlah shoot yang lebih banyak dari pasukan Roberto Mancini.
Dortmund berhasil menguasai sisi kiri pertahanan City melalui Łukasz Piszczek dan Jakub Błaszczykowski. Pergerakan Mario Gotze yang cukup Mobile di pertandingan itu juga kerap merepotkan City. Inilah yang harus digarisbawahi, sisi kanan Dortmund memang lebih kuat dibanding sisi kirinya, seperti sisi kanan Real Madrid yang lebih dominan. Mourinho harus memberikan instruksi khusus kepada pemain yang akan menempati pos kiri pertahanan Real Madrid untuk membendung aksi Łukasz Piszczek. Mou cukup diuntungkan dengan absennya Jakub Błaszczykowski yang mengalami cedera.
Essien yang sudah “diuji coba” saat melawan Celta Vigo sebagai bek kiri akan mempunyai tugas yang berat. Kalau melihat partai melawan Celta Vigo kemarin, sepertinya Mourinho mencoba lebih mengeksploitasi Sergio Ramos untuk membantu menyerang, dan Essien yang lebih seimbang untuk menjaga pertahanan.

Kabar baik untuk Real Madrid adalah kembaliya Khedira dari cedera. Ketidakhadiran Khedira saat melawan Celta Vigo cukup terasa. Pergerakan Khedira di tengah akan membuat Xabi Alonso tenang mengatur tempo permainan. Kehadiran Khedira juga akan berguna untuk menghadapi tim dengan tipe bermain seperti Dortmund ini. Plus, Khedira sudah cukup mengenal atmosfer sepakbola Jerman.
Membandingkan Real Madrid dan Dortmund akan sangat menarik. Real Madrid dikenal sebagai tim dengan kumpulan pemain dengan teknik individu yang menghibur dan brilian, dan Dortmund dibentuk secara tim. Perbandingan itu bisa dilihat bagaimana pemain Madrid adalah kumpulan pemain adalah di tim nasional masing-masing seperti Spanyol, Argentina, Prancis, Portugal, Brazil, Jerman, dan Kroasia. Dortmund sebaliknya, mereka membentuk banyak pemain muda dari akademi mereka.
Kondisi di liga, Dortmund dan Real Madrid seperti memiliki nasib yang sama. Sama-sama berstatus sebagai juara bertahan, sama-sama ada di peringkat empat, bedanya Real Madrid mempunyai 14 point dari delapan pertandingan, sementara Dortmund hanya mempunyai 12 point. Tipis bukan? Musim lalu, Dortmund berhasil mengalahkan Bayern Munchen dua kali di liga, dan satu kali DFB Cup. Di DFB Cup sendiri, Dortmund berhasil menjaringkan lima gol sekaligus ke gawang Neuer. Kenapa Bayern Munchen, karena Munchen-lah yang berhasil menghentikan laju Real Madrid menuju La Decima musim lalu, dan seharusnya bisa memenangkan final UCL musim lalu.
Real Madrid pasti mengincar poin penuh di pertandingan ini, dengan kemenangan, Madrid akan memiliki poin sempurna dari tiga pertandingan, dan memungkinkan mengunci tiket ke babak selanjutnya di empat pertandingan awal. Dortmund adalah tes yang berat dalam meraih La Decima musim ini, dan sudah seharusnya pasukan Jose Mourinho untuk memenangkannya. [JFH]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar